PROJEK TEMA 2 MENDESAIN PEMASARAN PRODUK LOKAL DENGAN E-COMMERCE

PROJEK TEMA 2 MENDESAIN PEMASARAN PRODUK LOKAL DENGAN E-COMMERCE Pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

                Sesuai dengan kebijakan Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Bapak Menteri Penddidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Anwar Makarim, pada bulan Februari 2022, salah satu karakteristik dari Kurikulum Merdeka adalah menerapkan pembelajaran berbasis projek yang bertujuan untuk mendukung pengembangan karakter yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. Di kurikulum ini, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan projek-projek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah. SMAK Kesuma Mataram, sebagai salah satu sekolah swasta di Lombok yang sedang menerapkan Kurikulum Merdeka, mengambil salah satu tema projek “Kewirausahaan” dengan mengusung topik “Mendesain Pemasaran Produk Lokal dengan E-Commerce”. Disini, para peserta didik akan mengimplementasikan materi yang telah dipelajari melalui projek atau studi kasus yang bersifat lintas mapel. Dengan projek tersebut, siswa akan melakukan observasi pada konteks lokal seperti produk, jasa, atau budaya yang ada pada suatu daerah dan melakukan pemasaran (promotion) berbasis E-Commerce (Internet).

               Adapun kegiatan Projek Tema 2 (Kewirausahaan) ini dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai Februari dimana siswa diberikan pengenalan materi tentang kewirausahaan, ekonomi, dan e-commerce itu sendiri, pencarian data, promosi, hingga penulisan laporan dan presentasi per kelompok dari hasil yang mereka dapatkan dalam kurun waktu 4 bulan. Di Bulan November ini, siswa – siswi kelas X SMAK Kesuma Mataram berkesempatan untuk mengunjungi 5 daerah wisata yang ada di Lombok. Siswa – siswi kelas X terdiri dari kelas XA-XE. Setiap kelas mengunjungi satu tempat wisata dimana mereka bisa mendapatkan berbagai macam informasi seperti produk, jasa, dan budaya lokal daerah setempat. Berikut data mengenai jumlah peserta, lokasi beserta pendamping kegiatan tersebut:

Kelas XA (28 Siswa)          : Desa Genggelang, Lombok Utara (di dampingi oleh Ibu Dewi dan Pak Elpis)

Kelas XA mengunjungi desa Genggelang
Kelas XA menggali informasi ttg wisata melon Genggelang
Kelas XA menggali informasi ttg wisata melon Genggelang

 

Kelas XB (30 Siswa)          : Desa Sesaot, Lombok Barat (di dampingi oleh Ibu Nilaa dan Pak Ketut Nyudak)

Kelas XB mengunjungi daerah wisata di Sesaot
Kelas XB mengunjungi daerah wisata di Sesaot
Berkunjung ke UMKM Desa Sesaot
Berkunjung ke UMKM Desa Sesaot
Sambutan Sekretaris Desa Sesaot
Sambutan Sekretaris Desa Sesaot

Kelas XC (28 Siswa)          : Desa Setanggor, Lombok Tengah (di dampingi oleh Ibu Yulin dan Ibu Maria)

XC mengunjungi Desa Setanggor
XC mengunjungi Desa Setanggor
Berdiskusi ttg projek
Berdiskusi ttg projek
Mencoba alat musik tradisional
Mencoba alat musik tradisional

 

Kelas XD (27 Siswa)          : Desa Bentek, Lombok Utara (di dampingi oleh Ibu Intan dan Ibu Dayu Astiti)

XD mengunjungi vihara di Lombok Utara
XD mengunjungi vihara di Lombok Utara
Wawancara di Vihara Lombok Utara
Wawancara di Vihara Lombok Utara
Madu Kemasan siap dijual
Madu Kemasan siap dijual
Madu asli Desa Bentek
Madu asli Desa BentekCaption

Kelas XE (28 Siswa)          : Desa Sukarara, Lombok Tengah (di damping oleh Ibu Ayu dan Pak Khana)

Kelas XE mengunjungi Desa Sukarara
Kelas XE mengunjungi Desa Sukarara
Mengenakan Pakaian Adat
Mengenakan Pakaian Adat

        Kegiatan tersebut diadakan serempak pada hari Jumat, 18 November 2022 dari pukul 07.00 pagi hingga sore hari sekitar pukul 15.00 – 18.00 (waktu berakhir kegiatan tergantung dari kelas masing – masing mengingat jarak tempuh lokasi yang berbeda). Seluruh siswa berkumpul di SMAK Kesuma Mataram ditemani guru pendamping guna mengecek kehadiran siswa sebelum berangkat, kegiatan dilanjutkan dengan berdoa bersama agar perjalanan berjalan dengan lancar, lalu pada pukul 08.00 siswa bersama guru pendamping berangkat ke daerah tujuan menggunakan alat trasnportasi berupa bus pariwisata yang telah dipesan sebelumnya.Kegiatan berjalan dengan lancar dimana siswa dan guru pendamping tiba di tempat tujuan dengan selamat dan disambut oleh penduduk setempat. Seperti kelas XA yang mengunjungi Desa Genggelang, disana mereka di sajikan hidangan cokelat hangat yang lezat oleh penduduk setempat.

       Adapun kelas XB yang mengunjungi Desa Sesaot juga mendapat sambutan hangat dari sekretaris Desa Sesaot sebelum melanjutkan perjalanan mengunjungi pusat rekreasi di daerah tersebut. Kelas XC yang mengunjungi desa Setanggor disambut dengan tari – tarian penyambutan khas daerah tersebut. Kelas XD yang mengunjungi desa Bentek, disambut hangat oleh penduduk dan pengurus vihara yang mereka kunjungi. Sedangkan, kelas XE yang mengunjungi Desa Sukarara langsung melihat-lihat galeri tenun yang menjadi icon wisata daerah tersebut. Secara keseluruhan, kunjungan tersebut berdampak positif bagi siswa dan masyarakat yang ada di daerah tersebut. Siswa langsung turun ke lapangan (wilayah / desa) mencari informasi, mendata, mewawancarai, dan melakukan analisa terhadap hasil produk (barang), jasa, maupun budaya yang bisa mereka angkat dan kembangkan melalui e-commerce. Siswa yang memilih produk atau jasa dapat membantu para pengusaha lokal atau UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dengan memasarkan produk / barang / tempat wisata nya melalui internet atau sosial media seperti (Instagram, Tik Tok, Whatsapp Business, Shopee, dll). Selain itu, siswa yang memilih budaya, dapat membantu memperkenalkan budaya daerah tersebut seperti upacara adat, tarian, alat musik tradisional, dll dalam bentuk tulisan di Blog, cerita di Watpadd maupun konten bergambar di Tiktok, Instagram, dll. Disini siswa diberikan kebebasan untuk memilih apa yang ingin dikembangkan (produk, jasa, atau budaya) dan bagaimana cara mengembangkannya (e-commerce yang digunakan) sesuai dengan kemampuan dan minat masing – masing siswa yang tentu saja tetap mendapatkan panduan dan bimbingan dari guru pendamping dan pemateri projek di setiap kelas.

         Dengan kegiatan ini, diharapkan agar dapat memberikan manfaat kepada siswa dimana siswa tidak hanya mendapatkan teori tentang kewirausahaan namun juga dapat langsung praktek terjun ke lapangan mengunjungi desa dan mengetahui cara pemasaran produk, jasa, budaya lokal dengan menggunakan e-commerce. Produk, jasa, maupun budaya lokal yang ada di daerah tersebut pun dapat dikembangkan sehingga lebih dikenal tidak hanya oleh masyarakat setempat namun juga oleh masyarakat luar yang ada di seluruh Indonesia.

  • Bagikan: