Pada hari Jumat, 12 Januari , diadakan kegiatan sosialisasi P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di aula sekolah,dengan “Tema Kearifan Lokal” pada kelas 10. Kegiatan ini melibatkan, siswa serta guru pendamping proyek, dan berlangsung melalui beberapa tahapan yang disusun dengan cermat, yaitu pengenalan, kontekstualisasi, aktualisasi, dan refleksi.
Fase pertama, pengenalan, dimulai dengan pembukaan oleh koordinator proyek, Pak Lanang. Beliau menyampaikan tujuan dari kegiatan ini, yakni membimbing siswa dalam menggali serta mengapresiasi kearifan lokal sebagai bagian penting dari pendidikan berkarater Pancasila.
Tahapan kedua, kontekstualisasi, dilakukan dengan memberikan pemahaman mendalam tentang kearifan lokal yang menjadi fokus. peserta terlibat aktif dalam menyampaikan pendapat mereka, memadukan teori dengan contoh nyata di sekitar lingkungan siswa.
Setelah pemahaman ini, tahapan selanjutnya adalah aktualisasi diri dimulai Siswa diajak untuk mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari mereka. Diskusi kelompok, proyek kecil, dan simulasi menjadi bagian dari kegiatan ini yang kemudian hasil akhir proyek mereka berupa pentas seni berupa drama musikal yang mengangkat cerita-cerita rakyat NTB khusunya Lombok.
Kemudian untuk mengevaluasi pemahaman siswa, mendengar pengalaman mereka, dan menyoroti perubahan yang mungkin terjadi dalam diri mereka. Guru memberikan umpan balik positif dan konstruktif untuk memotivasi siswa tanya jawab.
Koordinator Proyek Pak Lanang punya harapan besar terhadap kegiatan ini. Bagi siswa, harapannya adalah munculnya perubahan karakter yang menuju ke elemen profil pelajaran Pancasila. Meskipun tidak signifikan, namun sebagai pendidik, harapan untuk mendidik menjadi lebih baik sangat besar. Semangat para pengajar khusunya para guru pendamping diharapkan menjadi pemicu perubahan dalam diri peserta didik.
Pak Lanang juga menekankan harapannya kepada guru pendamping. Mereka diingatkan untuk memahami dan menyadari perkembangan psikologis, lingkungan, kognitif, dan karakter anak-anak. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka merubah karakter siswa menjadi sesuai dengan profil pelajaran Pancasila. Semangat yang tinggi diharapkan tetap terpancar dari guru pendamping dalam proses ini.
Semoga kegiatan sosialisasi P5 ini memberikan dampak positif dalam membentuk karakter siswa dan mewujudkan tujuan P5 di kalangan generasi muda serta wujud aktualisasi SMAK Kesuma dalam melestarikan Budaya atau kearifan lokal NTB khusunya Lombok.