Mataram 15 Maret 2024, Badan Pengawas Pusat Yayasan Insan Mandiri Denpasar melakukan kunjungan ke SMAK Kesuma Mataram untuk melakukan peninjauan terhadap peningkatan tata kelola sekolah. Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah yakni Sr.Iren . Pada acara tersebut juga hadir RD. Patrisius Wodha Fodhi Trisno (Ketua BPK Cabang Lombok_Sumbawa) dan anggota Badan Pengawas pusat.
Dalam sambutannya, DR. RD. Dominikus Gusti Bagus Kusumawanta (Ketua Badan Pengawas) menekankan pentingnya peran guru dan staf sekolah dalam mendidik siswa. Ada dua profesi yang tidak bisa digantikan yakni “Guru dan Dokter”.Dia menyatakan bahwa menjadi guru di sekolah adalah panggilan dan tugas mulia, karena mereka memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk masa depan peserta didik.oleh karena itu harus menjadi fision bagi sekolah dan murid ungkapnya.kata Dia “orang bodoh jadi pintar,dan dokterpun oleh karena ada guru”.
Guru harus terus berinovasi dalam penyampaian materi pembelajaran. Dia menekankan pentingnya memikirkan brand apa yang lebih diferensial agar pendidikan yang diberikan semakin relevan dengan perkembangan zaman.
Romo Wanta juga menyoroti aspek yang sangat penting dari pendidikan, yaitu “hasilnya untuk kehidupan peserta didik di masa depan”. Dia menekankan bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar siap menghadapi kehidupan mereka nanti.Guru bukan satu-satunya sumber ilmu tapi menjadi cahaya pengarah atau mercusuar masa depan peserta didik.Inovasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan dalam mendampingi para peserta didik, mengajak mereka bernalar dan berpikir kritis dan lebih ditekankan pada problem solving.
Selama sesi tanya jawab, seorang guru informatika yang biasa disapa Pak Nadus menyampaikan ide atau gagasannya kepada Romo Wanta. Pak Nadus mengusulkan agar materi robotika dimasukkan dalam kurikulum sekolah sebagai upaya untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi di abad 21 ini.Berpikir komputasi menjadi metode problem solving yang tepat serta dapat mendorong peserta didik untuk bernalar dan berpikir kritis dan ini harus dirancang bertahap sesuai fase, bahkan dari Tk hingga SMA dan kalaupun capaiannya nanti siswa dapat menciptakan alat peraga robotic,itu adalah bentuk implikasi dari proses yang dijalani siswa. Romo Wanta beserta anggota bada pengawas lainnya menyambut baik ide tersebut dengan mengatakan, "Silahkan, saya tunggu hasilnya."
Dalam sesi itu juga beberapa guru dan karyawan banyak menyampaikan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi di unit mereka.
Diharapkan kunjungan ini dapat memberikan inspirasi dan dorongan bagi SMAK Kesuma Mataram untuk terus berinovasi dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat mencetak peserta didik yang siap menghadapi tantangan masa depan.